cerita aneh

Another Strange Dream (part-3)

1:03:00 PM Dee 1 Comments

Angin berhembus hangat sore hari itu. Dan tak kusiakan suasana sore tenang itu dengan membaca majalah favoritku di beranda rumah. Sedang asyik-asyiknya menjelajah halaman majalahku lembar demi lembar...tiba-tiba ekor mata ini menangkap sesuatu merayap perlahan di tepi jalan depan rumah (*kebetulan dari beranda rumahku bisa terlihat siapapun yang melintas di jalan depan rumah), awalnya tak ku pedulikan (*aaahhhh....mungkin hanya kucing lewat), tapi lama kelamaan aku makin penasaran dengan sesuatu apakah itu yang tadi melintas. Bergegas ku bawa diri kearah pagar, kemudian menengokkan kepala ke arah kiri-.......yyyaaaaahhhhhhh......ternyata yang terlihat hanya seorang bocah kecil sedang menggenjot sepeda roda tiganya. Hhiihihi...*jangan parno dehhh!!

Sedang terkikik-menertawai kebodohan sendiri..tiba-tiba.....

"Aaaaaaaahhhhhhhhh.....!!!"

Ibu tetangga yang rumahnya hanya berselang 2 rumah di kiri rumahku berteriak histeris.
Semua tetangga yang mendengar teriakan itu lantas segera menghampiri sang ibu-begitu juga aku.


"Ada apa bu? Ibu baik-baik saja"

Sang ibu tampak tergagap menjawab pertanyaan itu, "aa...aaa ada ular hitam besar .. masuk ke rumah itu",
dia menunjuk dengan takut kerumah yang pintunya terbuka yang berada tepat di depan rumahnya.

"Tenang bu!..sebesar apa ularnya?", seorang bapak tampak mencoba menenangkan ibu yang amat shock itu. Akupun jadi merinding mendengar kata "ada Ular", sempat terbersit di benak, "Apa mungkin yang tadi melintas di depan rumah ku dengan merayap itu ular yang dimaksud???" hhiiiiiiyyyyy....

"yaa...aa..kkki,,kira-kira setinggi 2 meter..yyyaa....dia berdiri!", terang ibu itu masih dengan tergagap.

"Ah ibu jangan bercanda, masa ular berdiri? Ular kan jalannya merayap", seorang pemuda tampak tidak percaya akan pernyataan sang ibu, kemudian ia tertawa..disusul tawa tetangga yang lainnya....hhhhaa..
"Mungkin ibu salah lihat.."

"Mari kita coba masuk ke dalam rumah itu dan memastikan", ajak seorang bapak yang berdiri tak jauh dariku, ia segera mengambil parang yang tergeletak, begitu juga dengan apa yang dilakukan bapak-bapak dan pemuda lainnya, mereka segera meraih benda-benda yang tampaknya bisa dijadikan senjata, entah itu bambu, pacul, pisau, tongkat, sampai sapu.., sedangkan ibu-ibu tak berminat ikut memeriksa, mereka tampak sudah geli dan takut mendengar ada ular di kompleksnya-kemudian kembali masuk ke dalam rumah masing-masing-sebagian meneruskan berkumpul untuk ngerumpi.

Perlahan semua orang masuk ke dalam rumah yang ditunjuk sang ibu, dengan penuh selidik, setiap sudut mereka awasi.

ssssss....

Terdengar saura desis di sudut ruangan sebelah kiri.

"Toloooonng...

wanita separuh baya, meringkuk di sudut ruangan sebelah kanan,ia melipat kakinya...tampak bergetar dan ketakutan...

"...

semua heran


"Ada apa mba?




"Adik saya....


ia tidak melanjutkan perkataanya..masih tampak shock dan sangat ketakutan



"Adik saya ditelan ULAR besar...

Serentak semua orang menatap pojok ruangan gelap sebelah kiri yang sedari tadi terdengar desis, dan segera meyorotkan senter ke sana.

Semua orang tercekat.

Ada Ular teramat besar, ya.... panjang nya sekitar 2 meter sedang melingkar, namun tubuh ular tersebut besar sekali..-dia telah menelan anak kecil....

aku mengatupkan mulutku...-bocah kecil bersepeda yang tadi kulihat...

~sungguh kasihan..


Semua orang berusaha membunuh ular itu dengan segala macam alatnya.

Awalnya sulit membunuh ular sebesar itu

namun akhirnya...ular itu behenti berdesis.

Perutnya dikoyak dengan parang

tersembullah dari dalam perut ular yang besar itu...mayat bocah kecil utuh, namun sudah tak bernafas.

Inalilahi wainailaihi rajiun



Aku shock melihat itu semua..

begitupun semua penghuni kompleks menjadi gempar dan panik akan kehadiran ular hitam nan besar itu. Semua menjadi lebih waspada dan berjaga-jaga.


Seminggu kemudian kondisi tampak membaik dan aman....Akupun mulai bisa menenangkan diriku.

Siang ini kukayuh sepeda ku sepulang sekolah melewati jalan yang biasa ku lewati menuju rumah.
Tapi entah mengapa begitu sampai belokan terakhir rasanya aku mau memutar sejenak...*sambil jalan-jalan sedikit...hhhe


Semua terlihat sama....rumah-rumah tetangga ku yang ku teliti satu demi satu dan sambil kuingat-ingat siapa saja penghuninya...

Tiba-tiba, di depan sebuah rumah.....


ciiccciiiiiiiitttttttt,,,.....!!!

Sontak ku rem sepedaku,
ternganga sesaat..
lantas kulaju sepeda ku
sekencang mungkin
menuju rumah...




hoshhoshhosh....

Nafasku masih tersengal...dan seakan tak percaya dengan apa yang kulihat tadi. Aku masuk ke kamar dengan perasaan campur aduk.. dan membayangkan kejadian tadi sekali lagi.

Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, ada seekor ular lagi di depan rumah tadi ... ia berdiri!
tingginya 3 kali lipat ular sebelumnya...ia begitu BESAR!

aku merinding melihatnya..


apakah tetangga sudah mengetahuinya?, tapi mengapa mereka tenang-tenang saja,
ah, sebelum terjatuh korban lagi...aku akan melaporkannya ke pak RT. Segera ku sambar sepeda ku dan melaju cepat ke rumah pak RT.

"Pak, saya tadi melihat ular lagi di gang III, ia lebih besar 3 kali lipat dibandingkan ular yang ditemukan menelan anak kecil seminggu yang lalu...."

"Adik jangan bercanda"

"Saya serius pak...

"hmmmmm
.........
.......
Baik akan segera saya umumkan".

"Segera Pak! Saya takut semua keadaan akan makin membahayakan, dan bagaimana jika ular itu kemudian beranak-pinak? Jujur, saya sangat panik!"

"Adik tenang dan kembali ke rumah ya...

Aku kemudian menatap layar TV di meja pak RT tak jauh dari posisiku duduk...


....."Hot-News...

Berhati-hatilah warga -Ujung Menteng-, Telah melarikan diri hewan yang dijadikan objek riset lembaga penelitian Nasional, yaitu seekor ular yang ukurannya melebihi ukuran normal,..dan disinyalir telah berubah menjadi mutant yang bisa berkembang biak sangat cepat...Pihak Keamanan Nasional mengambil tindak tegas untuk menetralkan lokasi tempat ular itu berada....


Belum selesai aku menatap layar kaca itu, segera aku berlari menuju rumahku untuk mengamankan keluargaku tercinta.

Sepeda ku kayuh sekecang- segila mungkin aku bisa..
mata ku basah...aku takut...aku takut keluarga ku terluka.


Di tengah jalan, aku merasa setengah dadaku sesak, dari arah barat tampak ada gas berwarna hijau menyebar perlahan...Aku menahan nafasku sepanjang jalan, dan alhmdulilah, sebelumnya aku sering menderita asma-sehingga bisa segera mengontrol keadaan sesak nafas ini dengan tenang.

Akhirnya sampai rumah,

"Ayah....hati2 ada ular besar...segera tutup pintunya, gembok, dan kita bersembunyi..."

ayahku rupanya tidak mengerti dengan apa yang terjadi, ia terus saja memangkas rumput di halaman depan. Aku segera berlari ke gudang mengambil apapun untuk mengunci segala akses masuk ke rumah, dengan panik ku rantai pagar rumah, agar ular itu tak bisa masuk. Rumah tetangga yang berselang 2 rumah di samping kiriku...rumah ibu yang seminggu lalu berteriak panik.....

"aaaaaaaaaaahhhhhhhhh.....
dia berteriak lagi....

dari depan rumahnya, tampak anaknya sedang bergelut dengan ular yang mungkin sebelumnya ingin menerkam ibunya, ukuran ular itu sedikit lebih kecil dari yang kulihat sebelumnya, anak itu terus memukuli ular itu dan bergumul di tengah jalan, aku sempat terbengong sesaat, "berani sekali bocah sekecil itu memukuli ular besar, demi ibunya...oooohhh....

Udara semakin menyesakkan dada, makin terkontaminasi oleh zat hijau entah apa itu...aku mencoba memaksa ayahku masuk rumah, ia sepertinya mematung, tatapannya kosong yang kuduga ini pengaruh dari gas hijau itu, aku sudah tak kuat menahan nafasku, dan segera masuk ke rumah...aaaayyyyaaahhhh....

tampak orang-orang diluar berlarian panik, keadaan semakin kacau, ular tampak semakin banyak, gas hijau beracun dimana-mana, aku menangis melihat keadaan mengerikan ini dari dalam rumahku yang rapat.
Alhamdulilah ibu ku ada di dalam dan dia sehat, sedang ayah....dia masih berdiri mematung di luar, tampak sangat kaku...kulitnya sedikit mengelupas...aku menjerit dalam hati-sampai tak bisa ku keluarkan. Tuhan..selamatkan kami!

Tiba-tiba temanku menggedor pintu kaca di depan ku...ia berusaha masuk, namun kulitnya tampak hijau yang ku duga ia telah terkontaminasi zat yang disebarkan ular mutant itu...

"Maaf teman aku tidak bisa mengizinkanmu masuk,,,,aku benar-benar tidak bisa

tatapannya penuh harap, ia terus memohon untuk diperbolehkan masuk

Sambil menangis, ku tarik lengan ibuku menjauh...dan bersembunyi di kamar mandi rumah.

Sambil menggenggam tangan masing-masing, kita berpelukan pula, bersembunyi bersama dari kekacuan di luar sana, dan berharap tidak ada yang menemukan kita berdua di sini.

"Ibu aku takut...

"tenang nak....kita pasti akan selamat, kemudian ibu bercerita banyak setelah itu. Aku jarang bercerita seperti ini bersama ibuku tercinta, namun...ahhhh...ada hikmah dibalik musibah ini semua, aku sangat bersyukur bisa berbincang lagi dengan ibuku, ... hatiku sedikit tenang, aku bersandar pada bahu ibuku...

kemudian kesadaranku lenyap

Entah berapa lama kita bersembunyi dalam kamar mandi itu berdua,

Tampak bayangan orang-orang berjalan dari balik kaca jendela kamar mandi, aku masih takut, itu adalah manusia-manusia mutant yang mengincar kita.

Pintu didobrak.....


"Alhamdulilah, masih ada yang selamat"

...tampak segerombol orang berjaket-bermasker lengkap dengan segala peralatan, mengulurkan tangannya pada kami berdua.

Kami telah menetralisir wilayah ini, tidak ada cara lain selain memusnahkan semua ekosistem di dalamnya dengan zat penghancur, dikarenakan pertumbuhan ular itu sangatlah cepat dan drastis.
MAAFKAN KAMI....semua warga ujung menteng 90% ikut lenyap.

Masih dengan tatapan kosong dan shock..aku keluar dari kamar mandi itu, merangkul ibuku...melihat keadaan carut marut...berantakan....rusak....seperti keadaan setelah perang dunia...ayahku masih tampak berdiri diluar sana, namun ia sudah tak bernyawa-tubuhnya mengeropos...hiksss......


dan...SubhanaAllah...

Tamanku beserta beberapa orang lainnya yang waktu itu memaksa ingin masuk ke dalam rumah...
mereka....juga kaku seperti ayahku...
namun dalam posisi, bersimpuh diatas sajadah.menengadahkan tangan ke Sang-Kuasa, sebagian bersujud...kulit mereka hijau..kaku -mati..tapi tatapan mereka begitu tawadhu...pasrah dan seakan berharap penuh pada pertolongan Allah semata...

mereka meninggal dengan cara yang mulia...insyaAllah sahid...


aminnn...







n my dream end

You Might Also Like

1 comment:

  1. ini mimpi apa cerita fiksi? spieberg aja kalah mam, hahahaha

    ReplyDelete