cerita aneh,

My Magical Choco Dream

11:59:00 PM Dee 0 Comments


http://www.nvtc.ee/e-oppe/Marina/toit_jook/Chocolate_Fantasy.jpg














Suatu hari aku bermimpi. Aku terbangun dan dihadapanku berdiri megah sebuah kastil penuh dengan coklat. Perlahan kubuka pintu besar yang terbuat dari biskuit coklat supeerrr tebal. Saat kusentuh, coklat meleleh sebagian terkena panas tubuhku dan menempel di telapak tanganku. Aku menjilat ujung-ujung jemari, dan waaaaww... rasa manisnya membuatku melayang. Fikirku, kalau pintunya saja sudah seenak ini, bagaimana dengan isi kastil coklat ini ya? Pasti lebih menakjubkan. Aku bergegas menutup kembali pintu yang terbuat dari biskuit coklat tadi dan mulai melangkah masuk kedalam kastil.
Seketika aku tercekat dan terperangah mendapati apa yang ada di hadapanku. Ooooh, ini bagaikan surga. Isi kastil ini lebih dari yang kubayangkan sebelumnya. Selain semua interiornya terbuat dari coklat, kolam air mancur yang penuh dengan coklat lumer, dan dihiasi dengan ribuan permen coklat pada dindingnya, mataku langsung tertuju pada sebuah ruang utama. Ruang itu adalah ruang makan ekstra luas, sangat indah, dan juga menakjubkan. Yang membuatku kagum adalah apa yang tersaji di atas meja panjang dengan belasan kursi di sisinya itu. Liurku seketika menetes saat memandangi banyak sekali kue coklat, chocolate fondue, berbagai macam minuman-minuman dan makanan-makanan olahan coklat, yang semuanya adalah kesukaanku.
Aaaaaak... aku tidak lagi dapat membendung hasratku. Segera kuhempaskan diriku pada sebuah kursi yang juga terbuat dari batang coklat, namun memiliki bantalan yang sangat nyaman dan empuk di atasnya. Aku terburu memasang serbet dan meraih sendok. Kutarik sepiring besar cake coklat yang dari awal sudah kuincar. Sendok mulai beradu dengan permukaan kue coklat, dan perlahan terbelah menjadi bagian kecil. Aroma coklat yang manis dan menggoda langsung menyerbu masuk ke dalam indra penciumanku, membuat seleraku bangkit 180 derajat. Tak sabar lagi aku segera memasukan potongan kue coklat tadi kedalam mulutku. Ajaibnya, lidahku seketika menari bersama dengan coklat yang meleleh indah di dalam mulutku. Sensasi ini, sensasi yang berkali lipat lebih membuatku melayang ketimbang coklat biskuit yang kucicip di pintu masuk tadi. Ini bisa kukatakan, adalah cake coklat terlezat yang pernah kumakan. Begitu enak dan nikmatnya, sampai aku hampir menangis sambil masih menyendoki lagi kue coklat di atas piring yang tersisa.
Uhuk, karena terlalu bersemangat, aku makan sampai tersedak. Segera kuraih segelas chocolate float di sisi kanan meja. Pernafasanku segera menjadi lega, namun kini aku lebih tercekat lagi, karena minuman ini membangkitkan sisi dalam diriku yang lain. Kali ini coklat cair dingin blanded  yang berpadu dengan cream dan mengalir di dalam tubuhku membuatku terlonjak bahagia. Aku seperti dibawa ke puncak gunung yang amat tinggi dan disajikan pemandangan indah sambil diajak berdansa. Begitulah rasa yang terlukis setelah menyeruput habis chocolate float yang teramat nikmat tadi.

Masih banyak hidangan yang menunggu untuk kucicipi. Selanjutnya aku mengambil semangkuk besar chocolate praline yang terbungkus cantik dengan bubuk coklat asli, yang kuduga berasal dari Belgia, coklat favoritku. Praline ini tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, pas di dalam rongga mulutku. Aku memakannya bulat-bulat satu praline. Rupanya ini bukan praline biasa, karena didalamnya terdapat permen caramel yang langsung meleleh di lidahku. Ah, nikmatnya tidak tertandingi. Aku segera memasukan lagi dan lagi bongkahan praline itu sampai tandas tak bersisa. Selanjutnya masih ada chocolate mousse, puding coklat, biskuit dan wafer coklat, blackforrest, cupcake coklat, crepes coklat, dan banyaaaak lagi yang lainnya. Semua olahan coklat terenak yang pernah kucoba, dan pastinya terbuat dari coklat asli berkualitas dan pilihan, sehingga bisa tercipta cita rasa yang luar biasa seperti ini.
Satu jam berlalu, aku tidak juga puas memakan satu dua tiga coklat dan seterusnya. Aku ingin menghabiskan semua, tapi perutku memiliki kapasitas. Aku sedikit kecewa dan sedih, namun kemudian aku harus menghentikan acara makan besarku ini. Kuraih sekantong besar tas kain, karena masih tak puas, akan kubawa pulang semua makanan ini dan akan kumakan sesampainya di rumah. Aku begitu senang membayangkan nanti aku akan melanjutkan makan coklat-coklat lezat ini seorang diri saja. Hihihi.
Semua makanan dan beberapa hiasan dinding coklat sudah kukemasi dalam tas. Begitu beratnya sampai aku kesulitan menyeretnya. Begitu sampai di pintu gerbang, aku terkejut karena pintu ini sulit dibuka tidak seperti sebelumnya. Saat aku masih berusaha membukanya, tiba-tiba terdengar teriakan dari arah belakang.
“Hei, hentikan dan tangkap dia”
Rupanya itu adalah prajurit-prajurit yang menjaga kastil coklat ini. Mereka ingin menangkapku karena aku telah sembarangan masuk ke dalam kastil ini, memakan semua hidangan di ruang utama, dan juga mencuri coklat-coklat terenak sejagad raya di sana. Aku begitu ketakutan dan panik, sehingga mau kaburpun tidak bisa. Kakiku membatu seketika. Mereka semakin mendekat dengan membawa senapan dan tongkat panjang. Aku ditahan, tanganku diikat. Dan aku ditahan di dalam penjara.
Aku menangis sambil terus berteriak minta dilepaskan.
“Lepaskan aku, aku mohon. Aku ingin pulang”
“Tolong. Maafkan aku...”
....
“Iya Ibu maafkan kamu yang bangun kesiangan..”
Eh, itu suara ibuku. Begitu aku membuka mata, rupanya aku sudah tidak berada di penjara kastil coklat  lagi tapi berada di atas kasur di dalam kamarku yang bercatkan warna coklat muda.
“Mau tidur sampai kapan? Ayo siap-siap, temani ibu belanja bulanan”
Aku lega, karena apa yang kualami hanya mimpi, aku tidak jadi dipenjara. Aku masih di sini, bebas. Di rumahku tercinta.
“Terimakasih Ibu sudah menyelamatkanku” aku memeluk ibuku, dan dia kaget dengan kelakuanku yang tidak biasa itu.
“Aku akan mengantarkan ibu dengan satu syarat!”
“Apa?”
“Aku minta dibelikan wafer dan biskuit coklat SEL*M*T yang banyaaaaak yaaa Bu. Buat persedian cemilan satu bulan!”
“Aduh, coklat lagi coklat lagi, nanti gigimu habis keropos kalau makan coklat terus” ibuku kesal sambil mencubit gemas tanganku. Aku hanya cengar-cengir saja tanpa dosa. Tapi kemudian ia juga tersenyum tanda menyetujui keingananku.

Huuuffh... walaupun pengalaman makan coklat-coklat melimpah tadi hanya mimpi, tapi entah mengapa aku masih bisa merasakan sisa-sisa manisnya di tepi bibirku. Sluurpp, aku menjilatinya dan membayangkan ada sedikit coklat tersisa disitu, dan ajaib! Rasa bahagia yang membuat melayang itu datang lagi. 





 Menulis cerita ini diiringi lagu Mili: Chocological :D

 (cerita yang tidak jadi dikiramkan untuk mengikui program dari biskuit Selamat)


gambar: http://www.nvtc.ee/e-oppe/Marina/toit_jook/Chocolate_Fantasy.jpg

0 comments:

puisi

Renungan pagi

10:35:00 AM Dee 0 Comments


Coba pandangi terbit mentari kala ia terbangun menyapa hari
Sinarnya mengintip malu dari batas cakrawala awal pagi
Membawa hati tentram nan tunduk pada Ilahi
Perlahan-lahan hangatnya mulai menyentuh dan menjamah tiap inchi indrawi
Menelusup alur bersama darah yang mengalir tiada henti
Sinar dan cahya yang merambat membawa pesan-pesan tersembunyi
Rasakan dan hayati
Ia menghidupkan jiwa-jiwa yang mati,
Sanubari-sanubari yang sepi,
Menghibur tiap insan sengsara di bumi
Walau mentari jauh bertengger di atas sana, ia tetap peduli
Setiap pagi selalu hadir menemani.
Pernahkah kau coba renungi?
Melangkah lagi dan bukalah hati
Maka ditiap pesan yang tersembunyi
kan kau temukan makna hidup nan sejati

Friday, 08.29
(5 September 2014)

0 comments:

belajar translet,

Docks De Paris

3:54:00 AM Dee 0 Comments

Kota Fashion dan Desain

Berlokasi di Quai D'austerlitz pada masa pemerintahan Paris ke-13, proyek ini bermaksud merubah tipe bangunan industrial berskala besar pada tahun 1907 yang terbuat dari material padat/solid menjadi era ruang seni pamer fashion dan juga desain. Dengan menggunakan sistem konstruksi baru kaca ringan yang disebut "plug over", sang arsitek merencanakan memperbaharui bangunan dengan bentuk yang terinspirasi dari sungai Seine dan bantarannya. Sebuah panorama atap bangunan yang disaksikan dari teras paving dan sebuah gagasan  sistem pencahayaan eksterior yang dirancang pastinya membuat fasilitas baru tersebut akan menarik perhatian di malam hari sebaik di pagi/siang harinya. Proyek ini adalah bagian dari pembangunan berkelanjutan area kiri Sungai Seine sekeliling perpustakaan Nasional Perancis, didesain beberapa tahun lalu oleh Dominique Perrault. Setelah karya Restoran Goerges yang sangat visibel di atap Pompidou Center, Dominique Jacob dan Brendan MacFarlane berjanji untuk meninggalkan catatan mereka di Paris dalam cara yang lebih mengejutkan lagi.

Desain yang sangat kontemporer menunjukkan utilitas dan sisi efisiensi di atas denah dan juga potongan bawahnya.

Usaha untuk membangun area di depan sungai Seine di era pemerintahan Paris ke-13 menitikberatkan pada beberapa proyek. Inilah, area komersial yang tanpa disangka dalam cara yang berbeda telah berubah menjadi sebuah kenyataan,  "Pole of Attraction", yang diungkapkan oleh Perancis kepada para fashion bisnis.

Sumber buku dan terjemahan Architecture France
link terkait

0 comments: