cerita aneh,
Suatu hari aku bermimpi. Aku terbangun dan dihadapanku berdiri megah sebuah kastil penuh dengan coklat. Perlahan kubuka pintu besar yang terbuat dari biskuit coklat supeerrr tebal. Saat kusentuh, coklat meleleh sebagian terkena panas tubuhku dan menempel di telapak tanganku. Aku menjilat ujung-ujung jemari, dan waaaaww... rasa manisnya membuatku melayang. Fikirku, kalau pintunya saja sudah seenak ini, bagaimana dengan isi kastil coklat ini ya? Pasti lebih menakjubkan. Aku bergegas menutup kembali pintu yang terbuat dari biskuit coklat tadi dan mulai melangkah masuk kedalam kastil.
My Magical Choco Dream
Suatu hari aku bermimpi. Aku terbangun dan dihadapanku berdiri megah sebuah kastil penuh dengan coklat. Perlahan kubuka pintu besar yang terbuat dari biskuit coklat supeerrr tebal. Saat kusentuh, coklat meleleh sebagian terkena panas tubuhku dan menempel di telapak tanganku. Aku menjilat ujung-ujung jemari, dan waaaaww... rasa manisnya membuatku melayang. Fikirku, kalau pintunya saja sudah seenak ini, bagaimana dengan isi kastil coklat ini ya? Pasti lebih menakjubkan. Aku bergegas menutup kembali pintu yang terbuat dari biskuit coklat tadi dan mulai melangkah masuk kedalam kastil.
Seketika aku tercekat dan terperangah mendapati apa yang
ada di hadapanku. Ooooh, ini bagaikan surga. Isi kastil ini lebih dari yang
kubayangkan sebelumnya. Selain semua interiornya terbuat dari coklat, kolam air
mancur yang penuh dengan coklat lumer, dan dihiasi dengan ribuan permen coklat
pada dindingnya, mataku langsung tertuju pada sebuah ruang utama. Ruang itu
adalah ruang makan ekstra luas, sangat indah, dan juga menakjubkan. Yang
membuatku kagum adalah apa yang tersaji di atas meja panjang dengan belasan
kursi di sisinya itu. Liurku seketika menetes saat memandangi banyak sekali kue
coklat, chocolate fondue, berbagai macam minuman-minuman dan makanan-makanan
olahan coklat, yang semuanya adalah kesukaanku.
Aaaaaak... aku tidak lagi dapat membendung hasratku. Segera
kuhempaskan diriku pada sebuah kursi yang juga terbuat dari batang coklat,
namun memiliki bantalan yang sangat nyaman dan empuk di atasnya. Aku terburu
memasang serbet dan meraih sendok. Kutarik sepiring besar cake coklat yang dari
awal sudah kuincar. Sendok mulai beradu dengan permukaan kue coklat, dan
perlahan terbelah menjadi bagian kecil. Aroma coklat yang manis dan menggoda
langsung menyerbu masuk ke dalam indra penciumanku, membuat seleraku bangkit 180
derajat. Tak sabar lagi aku segera memasukan potongan kue coklat tadi kedalam
mulutku. Ajaibnya, lidahku seketika menari bersama dengan coklat yang meleleh
indah di dalam mulutku. Sensasi ini, sensasi yang berkali lipat lebih membuatku
melayang ketimbang coklat biskuit yang kucicip di pintu masuk tadi. Ini bisa
kukatakan, adalah cake coklat terlezat yang pernah kumakan. Begitu enak dan
nikmatnya, sampai aku hampir menangis sambil masih menyendoki lagi kue coklat
di atas piring yang tersisa.
Uhuk, karena terlalu bersemangat, aku makan sampai
tersedak. Segera kuraih segelas chocolate float di sisi kanan meja. Pernafasanku
segera menjadi lega, namun kini aku lebih tercekat lagi, karena minuman ini
membangkitkan sisi dalam diriku yang lain. Kali ini coklat cair dingin blanded yang berpadu dengan cream dan mengalir di
dalam tubuhku membuatku terlonjak bahagia. Aku seperti dibawa ke puncak gunung
yang amat tinggi dan disajikan pemandangan indah sambil diajak berdansa. Begitulah
rasa yang terlukis setelah menyeruput habis chocolate float yang teramat nikmat
tadi.
Masih
banyak hidangan yang menunggu untuk kucicipi. Selanjutnya aku mengambil
semangkuk besar chocolate praline yang terbungkus cantik dengan bubuk coklat
asli, yang kuduga berasal dari Belgia, coklat favoritku. Praline ini tidak
terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, pas di dalam rongga mulutku. Aku
memakannya bulat-bulat satu praline. Rupanya ini bukan praline biasa, karena
didalamnya terdapat permen caramel yang langsung meleleh di lidahku. Ah,
nikmatnya tidak tertandingi. Aku segera memasukan lagi dan lagi bongkahan
praline itu sampai tandas tak bersisa. Selanjutnya masih ada chocolate mousse,
puding coklat, biskuit dan wafer coklat, blackforrest, cupcake coklat, crepes
coklat, dan banyaaaak lagi yang lainnya. Semua olahan coklat terenak yang
pernah kucoba, dan pastinya terbuat dari coklat asli berkualitas dan pilihan,
sehingga bisa tercipta cita rasa yang luar biasa seperti ini.
Satu jam berlalu, aku tidak juga puas memakan satu dua tiga
coklat dan seterusnya. Aku ingin menghabiskan semua, tapi perutku memiliki
kapasitas. Aku sedikit kecewa dan sedih, namun kemudian aku harus menghentikan
acara makan besarku ini. Kuraih sekantong besar tas kain, karena masih tak
puas, akan kubawa pulang semua makanan ini dan akan kumakan sesampainya di
rumah. Aku begitu senang membayangkan nanti aku akan melanjutkan makan coklat-coklat
lezat ini seorang diri saja. Hihihi.
Semua makanan dan beberapa hiasan dinding coklat sudah
kukemasi dalam tas. Begitu beratnya sampai aku kesulitan menyeretnya. Begitu
sampai di pintu gerbang, aku terkejut karena pintu ini sulit dibuka tidak
seperti sebelumnya. Saat aku masih berusaha membukanya, tiba-tiba terdengar
teriakan dari arah belakang.
“Hei,
hentikan dan tangkap dia”
Rupanya itu adalah prajurit-prajurit yang menjaga kastil
coklat ini. Mereka ingin menangkapku karena aku telah sembarangan masuk ke
dalam kastil ini, memakan semua hidangan di ruang utama, dan juga mencuri
coklat-coklat terenak sejagad raya di sana. Aku begitu ketakutan dan panik,
sehingga mau kaburpun tidak bisa. Kakiku membatu seketika. Mereka semakin
mendekat dengan membawa senapan dan tongkat panjang. Aku ditahan, tanganku
diikat. Dan aku ditahan di dalam penjara.
Aku
menangis sambil terus berteriak minta dilepaskan.
“Lepaskan
aku, aku mohon. Aku ingin pulang”
“Tolong.
Maafkan aku...”
....
“Iya
Ibu maafkan kamu yang bangun kesiangan..”
Eh, itu suara ibuku. Begitu aku membuka mata, rupanya aku
sudah tidak berada di penjara kastil coklat lagi tapi berada di atas kasur di dalam
kamarku yang bercatkan warna coklat muda.
“Mau
tidur sampai kapan? Ayo siap-siap, temani ibu belanja bulanan”
Aku lega, karena apa yang kualami hanya mimpi, aku tidak
jadi dipenjara. Aku masih di sini, bebas. Di rumahku tercinta.
“Terimakasih
Ibu sudah menyelamatkanku” aku memeluk ibuku, dan dia kaget dengan kelakuanku
yang tidak biasa itu.
“Aku
akan mengantarkan ibu dengan satu syarat!”
“Apa?”
“Aku
minta dibelikan wafer dan biskuit coklat SEL*M*T yang banyaaaaak yaaa Bu. Buat
persedian cemilan satu bulan!”
“Aduh,
coklat lagi coklat lagi, nanti gigimu habis keropos kalau makan coklat terus”
ibuku kesal sambil mencubit gemas tanganku. Aku hanya cengar-cengir saja tanpa
dosa. Tapi kemudian ia juga tersenyum tanda menyetujui keingananku.
Huuuffh... walaupun pengalaman makan coklat-coklat melimpah
tadi hanya mimpi, tapi entah mengapa aku masih bisa merasakan sisa-sisa
manisnya di tepi bibirku. Sluurpp, aku menjilatinya dan membayangkan ada
sedikit coklat tersisa disitu, dan ajaib! Rasa bahagia yang membuat melayang
itu datang lagi.
Menulis cerita ini diiringi lagu Mili: Chocological :D
(cerita yang tidak jadi dikiramkan untuk mengikui program dari biskuit Selamat)
gambar: http://www.nvtc.ee/e-oppe/Marina/toit_jook/Chocolate_Fantasy.jpg
0 comments: