puisi

Sayap-sayap kecil..

9:06:00 AM Dee 2 Comments




Wahai kau burung kecil
Tak sanggup ku letakkan kau dalam sangkar
Buatlah sarang mu diatas pohon sana
Tempat kau memadu kasih
dan juga bersemayam dengan tenang

Pagi ini ku dengar kicauan merdumu lagi
Kicauan yang terdendang karena bahagia hatimu
Itupun menentramkan hatiku pula

Ada saatnya kau berhenti berkicau
mencoba berkelana mencari apa yang ingin kau cari
Saat itu diriku tak mengizinkan mu pergi meninggalkan sarangmu
Tapi di sudut hatiku berkata dan membiarkanmu untuk bebas

Toh kau tak ku letakkan dalam sangkar emas, kan?

Terbanglah tinggi burung manisku
Terbang sejauh apapun kau mau
Terbang kemanapun kau ingin
Terbang selama apapun kau sanggup

Dan ingatlah saat kau lelah
dan juga saat mentari kembali ke peraduannya
kepakkan sayapmu pulang
menuju sarangmu yang nyaman

2 comments:

puisi

Spirit in you :)

8:06:00 AM Dee 0 Comments


Terbangun lagi
pagi ini matahari hangat menyapaku
nyanyian burung mendamaikan kalbu
Indahnya dunia kurasa

kubuka lagi lembar baru
hati membiru tak mengaburkan asaku
karna ada secercah harapan disana
yang menanti tuk ku raih


buka matamu kawan dan pandanglah dunia
Terbentang sejuta impian untuk kau rengkuh
bentangkan sayap dan terbanglah tinggi
hingga kau raih bintang cemerlang mu di langit sana
You've got your own soul
n Let's burn the spirit in y0u

saat semangatmu goyah
yakinkan diri mantapkan hati
karena di penghujung malam yang kelam
kan ada pagi yang cerah

0 comments:

I've got another dream again (part-4)

7:57:00 AM Dee 2 Comments

Semua orang pasti pernah merasa kehilangan


musibah yang menimpaku setiap hari Sabtu membuatku merutuki diri sendiri...
"Aku mengidap penyakit ceroboh stadium lanjut!"

Bayangkan 2 Handphone hilang berturut-turut di hari sabtu,hanya dengan selang waktu 2 minggu. Astaghfirullah...kalo ada 50 orang Indonesia aja yang sifatnya kya aku-pasti Indonesia jadi bangkrut. SAKIT JIWA...
Aku jadi depresi...harus gimana?
Nyoba ngeinget-nginget dimana terakhir aku naro tu Hape yang baru diganti..W380i yang dibeli dengan harga murah dan dalam kondisi teramat baik dari seorang teman kampus. Sekarang "Raib"...haduuuhh.....muter-otak...ngreview memori-astaga...gag inget!!. Terakhir jam 7 pagi aku nerima sms terakhir dari no-3 yang tidak diketahui siapa. Berisi "Kamu mendapat satu balon cinta-kirim ke orang-orang yang kamu sayang. jika aku termasuk didalamnya-kirim balik.dan lihat berapa banyak orang yang sayang padamu"...sms tak ku reply...waktu itu lagi buru-buru mau berangkat latihan ngeband. Hape ku tero dikantong rok. Pintu dkunci..sepeda dikeluarin. Tapi buru-buru masuk kamar lagi karena lupa bawa sweater...belum pake kaos kaki. Secepat kilat ku ambil yang tertinggal dikamar kemudian berangkat menju studio. Di jalan tidak semulus yang diduga. 2 kali hampir nabrak-dan ditabrak motor...belum sampe studio-3/4 jalan-aku dah cape istirahat bentar-merogoh kantong di pinggir jalan... Hape dah gada...huhuhuhu....
Ah mungkin ketinggalan di kamar. Melesat dengan sepeda ku kembali ke kamar kos. Sampe di kamar...semua sudut ku obrak-ik......GAG KETEMU sodara-sodara!
Sesek napas...yampun teledor...terjadi lagi di hari SABTU....sialllllllll!!!!
"APA KATA DUNIA".....

DEPRESI. (*ditambah masalah yang lain2)

Ocha ngetok pintu...diannnn...diannn...
"aku gag gubris...lagi gag mau ngomong ma orang lain....

nisa nyusul "diannnn
"maph semua aku lagi gag mau keluar kamar...

ayu kemudian "kamu sakit ?? aku bikinin teh ya?
nisa nyelipin kertas "makan dan minum makanan yang di taro didepan pintu-biar gag sakit. cerita aja "telpon" aku kapan aja nanti ku datang"

setelah baca. Tess...aku nangis..kepala ku jadi nyut2...~
uhhh....berat.

ketiduran sampe sore

dalam tidur mimpi aneh :

Setting tempat: rumah ku yang dah dijual "ujung menteng"
Di sana aku cuma berdua sama seorang pembantu perempuan bertubuh subur.
Keluarga lagi pergi semua...ayah ku terutama lagi keluar kota. Pembantuku ini baiknya minta ampun, tapi terkadang kayak bermuka dua, dia baik karena pengen sesuatu. Aku gag suka sama dia, tapi gimanapun harus bersikap sopan dan ramah sama siapapun.
Suatu hari pembantuku nemuin dompet ayah yang tebelnya ngujubile di depan kamar, dia nunjukkin ke aku. Ya itu memang dompet ayah yang berisi hampir seluruh hartanya. "Taroh di kamar aja bi!". Dia membuka pintu lemari kamar dan meletakkan dompet ayah disana. Tapi bukan aku namanya kalo mudah percaya gitu aja sama orang lain. Waktu si Bibi lagi nyapu di teras, aku buka lemari kamar ayah...."ahhhaa...bener, ini bukan dompet ayah. Bentuknya memang serupa, tapi yang ini lain..Bibi mengambilnya dan menukar dengan dompet yang lain. Ku periksa lagi isi lemari yang lain, perhiasan ayah-mama-juga jam2 antik yang mahal semua Hilang"....gawat... Bibi ku mencuri harta benda di rumah. Aku takut menemui bibi, takut aku dicurigai ingin melaporkannya ke kantor polisi-kemudian membunuhku agar bungkam...hiiiiyyyyyy...
tanpa babibu...ku sambar kartu nama kantor ayah....dan berlari ke wartel depan rumah untuk menelpon ayah segera. Tapi karena terlalu paniknya, jemari ini tak pernah benar menekan tombol angka-angka di atas pesawat komunikasi itu. Arrrggghhh...kemudian telpon di wartel itu rusak. Gosh!!
Bibi mencariku kemanapun, raut nya marah. Dia rupanya menyadari aku akan melaporkan perbuatannya. Aku bersumbunyi dirumah tetanggaku, menutup semua akses masuk. Pintu depan aman, ahh pintu belakang...
Terlihat Bibi menuju arah ku berada..dia mengayun-ayunkan pedang panjangnya...huwaaa......disana ada seorang bapak yang berdiam di rumah tempat ku bersembunyi...pak kunci pintunya segera!
Dia segera menuruti permintaan ku. hufffhhhh...aman!
tapi diluar sana sang Bibi berteriak dengan nada yang penuh amarah dan ancaman.

"Kalau kau coba berani-berani melaporkan ku, kau tidak akan hidup aman!"

Aku menangis...

dan terbangun..



hhhaaaaaahhh....terlalu banyak beban pikiran. Sampai mimpi yang aneh-aneh LAGI.

Belajar satu hal :

"Jangan terlalu sayang terhadap suatu materi. Jika kau kehilangannya...kau bukan hanya kehilangan dia tapi juga meninggalkan sakit yang teramat sangat-You've got nothing except those pain"

2 comments:

cerita aneh

Another Strange Dream (part-3)

1:03:00 PM Dee 1 Comments

Angin berhembus hangat sore hari itu. Dan tak kusiakan suasana sore tenang itu dengan membaca majalah favoritku di beranda rumah. Sedang asyik-asyiknya menjelajah halaman majalahku lembar demi lembar...tiba-tiba ekor mata ini menangkap sesuatu merayap perlahan di tepi jalan depan rumah (*kebetulan dari beranda rumahku bisa terlihat siapapun yang melintas di jalan depan rumah), awalnya tak ku pedulikan (*aaahhhh....mungkin hanya kucing lewat), tapi lama kelamaan aku makin penasaran dengan sesuatu apakah itu yang tadi melintas. Bergegas ku bawa diri kearah pagar, kemudian menengokkan kepala ke arah kiri-.......yyyaaaaahhhhhhh......ternyata yang terlihat hanya seorang bocah kecil sedang menggenjot sepeda roda tiganya. Hhiihihi...*jangan parno dehhh!!

Sedang terkikik-menertawai kebodohan sendiri..tiba-tiba.....

"Aaaaaaaahhhhhhhhh.....!!!"

Ibu tetangga yang rumahnya hanya berselang 2 rumah di kiri rumahku berteriak histeris.
Semua tetangga yang mendengar teriakan itu lantas segera menghampiri sang ibu-begitu juga aku.


"Ada apa bu? Ibu baik-baik saja"

Sang ibu tampak tergagap menjawab pertanyaan itu, "aa...aaa ada ular hitam besar .. masuk ke rumah itu",
dia menunjuk dengan takut kerumah yang pintunya terbuka yang berada tepat di depan rumahnya.

"Tenang bu!..sebesar apa ularnya?", seorang bapak tampak mencoba menenangkan ibu yang amat shock itu. Akupun jadi merinding mendengar kata "ada Ular", sempat terbersit di benak, "Apa mungkin yang tadi melintas di depan rumah ku dengan merayap itu ular yang dimaksud???" hhiiiiiiyyyyy....

"yaa...aa..kkki,,kira-kira setinggi 2 meter..yyyaa....dia berdiri!", terang ibu itu masih dengan tergagap.

"Ah ibu jangan bercanda, masa ular berdiri? Ular kan jalannya merayap", seorang pemuda tampak tidak percaya akan pernyataan sang ibu, kemudian ia tertawa..disusul tawa tetangga yang lainnya....hhhhaa..
"Mungkin ibu salah lihat.."

"Mari kita coba masuk ke dalam rumah itu dan memastikan", ajak seorang bapak yang berdiri tak jauh dariku, ia segera mengambil parang yang tergeletak, begitu juga dengan apa yang dilakukan bapak-bapak dan pemuda lainnya, mereka segera meraih benda-benda yang tampaknya bisa dijadikan senjata, entah itu bambu, pacul, pisau, tongkat, sampai sapu.., sedangkan ibu-ibu tak berminat ikut memeriksa, mereka tampak sudah geli dan takut mendengar ada ular di kompleksnya-kemudian kembali masuk ke dalam rumah masing-masing-sebagian meneruskan berkumpul untuk ngerumpi.

Perlahan semua orang masuk ke dalam rumah yang ditunjuk sang ibu, dengan penuh selidik, setiap sudut mereka awasi.

ssssss....

Terdengar saura desis di sudut ruangan sebelah kiri.

"Toloooonng...

wanita separuh baya, meringkuk di sudut ruangan sebelah kanan,ia melipat kakinya...tampak bergetar dan ketakutan...

"...

semua heran


"Ada apa mba?




"Adik saya....


ia tidak melanjutkan perkataanya..masih tampak shock dan sangat ketakutan



"Adik saya ditelan ULAR besar...

Serentak semua orang menatap pojok ruangan gelap sebelah kiri yang sedari tadi terdengar desis, dan segera meyorotkan senter ke sana.

Semua orang tercekat.

Ada Ular teramat besar, ya.... panjang nya sekitar 2 meter sedang melingkar, namun tubuh ular tersebut besar sekali..-dia telah menelan anak kecil....

aku mengatupkan mulutku...-bocah kecil bersepeda yang tadi kulihat...

~sungguh kasihan..


Semua orang berusaha membunuh ular itu dengan segala macam alatnya.

Awalnya sulit membunuh ular sebesar itu

namun akhirnya...ular itu behenti berdesis.

Perutnya dikoyak dengan parang

tersembullah dari dalam perut ular yang besar itu...mayat bocah kecil utuh, namun sudah tak bernafas.

Inalilahi wainailaihi rajiun



Aku shock melihat itu semua..

begitupun semua penghuni kompleks menjadi gempar dan panik akan kehadiran ular hitam nan besar itu. Semua menjadi lebih waspada dan berjaga-jaga.


Seminggu kemudian kondisi tampak membaik dan aman....Akupun mulai bisa menenangkan diriku.

Siang ini kukayuh sepeda ku sepulang sekolah melewati jalan yang biasa ku lewati menuju rumah.
Tapi entah mengapa begitu sampai belokan terakhir rasanya aku mau memutar sejenak...*sambil jalan-jalan sedikit...hhhe


Semua terlihat sama....rumah-rumah tetangga ku yang ku teliti satu demi satu dan sambil kuingat-ingat siapa saja penghuninya...

Tiba-tiba, di depan sebuah rumah.....


ciiccciiiiiiiitttttttt,,,.....!!!

Sontak ku rem sepedaku,
ternganga sesaat..
lantas kulaju sepeda ku
sekencang mungkin
menuju rumah...




hoshhoshhosh....

Nafasku masih tersengal...dan seakan tak percaya dengan apa yang kulihat tadi. Aku masuk ke kamar dengan perasaan campur aduk.. dan membayangkan kejadian tadi sekali lagi.

Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, ada seekor ular lagi di depan rumah tadi ... ia berdiri!
tingginya 3 kali lipat ular sebelumnya...ia begitu BESAR!

aku merinding melihatnya..


apakah tetangga sudah mengetahuinya?, tapi mengapa mereka tenang-tenang saja,
ah, sebelum terjatuh korban lagi...aku akan melaporkannya ke pak RT. Segera ku sambar sepeda ku dan melaju cepat ke rumah pak RT.

"Pak, saya tadi melihat ular lagi di gang III, ia lebih besar 3 kali lipat dibandingkan ular yang ditemukan menelan anak kecil seminggu yang lalu...."

"Adik jangan bercanda"

"Saya serius pak...

"hmmmmm
.........
.......
Baik akan segera saya umumkan".

"Segera Pak! Saya takut semua keadaan akan makin membahayakan, dan bagaimana jika ular itu kemudian beranak-pinak? Jujur, saya sangat panik!"

"Adik tenang dan kembali ke rumah ya...

Aku kemudian menatap layar TV di meja pak RT tak jauh dari posisiku duduk...


....."Hot-News...

Berhati-hatilah warga -Ujung Menteng-, Telah melarikan diri hewan yang dijadikan objek riset lembaga penelitian Nasional, yaitu seekor ular yang ukurannya melebihi ukuran normal,..dan disinyalir telah berubah menjadi mutant yang bisa berkembang biak sangat cepat...Pihak Keamanan Nasional mengambil tindak tegas untuk menetralkan lokasi tempat ular itu berada....


Belum selesai aku menatap layar kaca itu, segera aku berlari menuju rumahku untuk mengamankan keluargaku tercinta.

Sepeda ku kayuh sekecang- segila mungkin aku bisa..
mata ku basah...aku takut...aku takut keluarga ku terluka.


Di tengah jalan, aku merasa setengah dadaku sesak, dari arah barat tampak ada gas berwarna hijau menyebar perlahan...Aku menahan nafasku sepanjang jalan, dan alhmdulilah, sebelumnya aku sering menderita asma-sehingga bisa segera mengontrol keadaan sesak nafas ini dengan tenang.

Akhirnya sampai rumah,

"Ayah....hati2 ada ular besar...segera tutup pintunya, gembok, dan kita bersembunyi..."

ayahku rupanya tidak mengerti dengan apa yang terjadi, ia terus saja memangkas rumput di halaman depan. Aku segera berlari ke gudang mengambil apapun untuk mengunci segala akses masuk ke rumah, dengan panik ku rantai pagar rumah, agar ular itu tak bisa masuk. Rumah tetangga yang berselang 2 rumah di samping kiriku...rumah ibu yang seminggu lalu berteriak panik.....

"aaaaaaaaaaahhhhhhhhh.....
dia berteriak lagi....

dari depan rumahnya, tampak anaknya sedang bergelut dengan ular yang mungkin sebelumnya ingin menerkam ibunya, ukuran ular itu sedikit lebih kecil dari yang kulihat sebelumnya, anak itu terus memukuli ular itu dan bergumul di tengah jalan, aku sempat terbengong sesaat, "berani sekali bocah sekecil itu memukuli ular besar, demi ibunya...oooohhh....

Udara semakin menyesakkan dada, makin terkontaminasi oleh zat hijau entah apa itu...aku mencoba memaksa ayahku masuk rumah, ia sepertinya mematung, tatapannya kosong yang kuduga ini pengaruh dari gas hijau itu, aku sudah tak kuat menahan nafasku, dan segera masuk ke rumah...aaaayyyyaaahhhh....

tampak orang-orang diluar berlarian panik, keadaan semakin kacau, ular tampak semakin banyak, gas hijau beracun dimana-mana, aku menangis melihat keadaan mengerikan ini dari dalam rumahku yang rapat.
Alhamdulilah ibu ku ada di dalam dan dia sehat, sedang ayah....dia masih berdiri mematung di luar, tampak sangat kaku...kulitnya sedikit mengelupas...aku menjerit dalam hati-sampai tak bisa ku keluarkan. Tuhan..selamatkan kami!

Tiba-tiba temanku menggedor pintu kaca di depan ku...ia berusaha masuk, namun kulitnya tampak hijau yang ku duga ia telah terkontaminasi zat yang disebarkan ular mutant itu...

"Maaf teman aku tidak bisa mengizinkanmu masuk,,,,aku benar-benar tidak bisa

tatapannya penuh harap, ia terus memohon untuk diperbolehkan masuk

Sambil menangis, ku tarik lengan ibuku menjauh...dan bersembunyi di kamar mandi rumah.

Sambil menggenggam tangan masing-masing, kita berpelukan pula, bersembunyi bersama dari kekacuan di luar sana, dan berharap tidak ada yang menemukan kita berdua di sini.

"Ibu aku takut...

"tenang nak....kita pasti akan selamat, kemudian ibu bercerita banyak setelah itu. Aku jarang bercerita seperti ini bersama ibuku tercinta, namun...ahhhh...ada hikmah dibalik musibah ini semua, aku sangat bersyukur bisa berbincang lagi dengan ibuku, ... hatiku sedikit tenang, aku bersandar pada bahu ibuku...

kemudian kesadaranku lenyap

Entah berapa lama kita bersembunyi dalam kamar mandi itu berdua,

Tampak bayangan orang-orang berjalan dari balik kaca jendela kamar mandi, aku masih takut, itu adalah manusia-manusia mutant yang mengincar kita.

Pintu didobrak.....


"Alhamdulilah, masih ada yang selamat"

...tampak segerombol orang berjaket-bermasker lengkap dengan segala peralatan, mengulurkan tangannya pada kami berdua.

Kami telah menetralisir wilayah ini, tidak ada cara lain selain memusnahkan semua ekosistem di dalamnya dengan zat penghancur, dikarenakan pertumbuhan ular itu sangatlah cepat dan drastis.
MAAFKAN KAMI....semua warga ujung menteng 90% ikut lenyap.

Masih dengan tatapan kosong dan shock..aku keluar dari kamar mandi itu, merangkul ibuku...melihat keadaan carut marut...berantakan....rusak....seperti keadaan setelah perang dunia...ayahku masih tampak berdiri diluar sana, namun ia sudah tak bernyawa-tubuhnya mengeropos...hiksss......


dan...SubhanaAllah...

Tamanku beserta beberapa orang lainnya yang waktu itu memaksa ingin masuk ke dalam rumah...
mereka....juga kaku seperti ayahku...
namun dalam posisi, bersimpuh diatas sajadah.menengadahkan tangan ke Sang-Kuasa, sebagian bersujud...kulit mereka hijau..kaku -mati..tapi tatapan mereka begitu tawadhu...pasrah dan seakan berharap penuh pada pertolongan Allah semata...

mereka meninggal dengan cara yang mulia...insyaAllah sahid...


aminnn...







n my dream end

1 comments: