puisi
Coba pandangi terbit mentari kala ia terbangun menyapa hari
Sinarnya mengintip malu dari batas cakrawala awal pagi
Membawa hati tentram nan tunduk pada Ilahi
Perlahan-lahan hangatnya mulai menyentuh dan menjamah tiap inchi indrawi
Menelusup alur bersama darah yang mengalir tiada henti
Sinar dan cahya yang merambat membawa pesan-pesan tersembunyi
Rasakan dan hayati
Ia menghidupkan jiwa-jiwa yang mati,
Sanubari-sanubari yang sepi,
Menghibur tiap insan sengsara di bumi
Walau mentari jauh bertengger di atas sana, ia tetap peduli
Setiap pagi selalu hadir menemani.
Pernahkah kau coba renungi?
Melangkah lagi dan bukalah hati
Maka ditiap pesan yang tersembunyi
kan kau temukan makna hidup nan sejati
Friday, 08.29
(5 September 2014)
Renungan pagi
Coba pandangi terbit mentari kala ia terbangun menyapa hari
Sinarnya mengintip malu dari batas cakrawala awal pagi
Membawa hati tentram nan tunduk pada Ilahi
Perlahan-lahan hangatnya mulai menyentuh dan menjamah tiap inchi indrawi
Menelusup alur bersama darah yang mengalir tiada henti
Sinar dan cahya yang merambat membawa pesan-pesan tersembunyi
Rasakan dan hayati
Ia menghidupkan jiwa-jiwa yang mati,
Sanubari-sanubari yang sepi,
Menghibur tiap insan sengsara di bumi
Walau mentari jauh bertengger di atas sana, ia tetap peduli
Setiap pagi selalu hadir menemani.
Pernahkah kau coba renungi?
Melangkah lagi dan bukalah hati
Maka ditiap pesan yang tersembunyi
kan kau temukan makna hidup nan sejati
Friday, 08.29
(5 September 2014)
0 comments: