Cinta dan Luka

8:42:00 AM Dee 1 Comments


Baca cerita cinta remaja yang sedih dan bikin galau kadang membuat hati kita teriris pilu, terhanyut suasana, dan ikut-ikutan mengharu biru. Kadang juga tersenyum bahagia karena merasa di dunia ini kita seolah gak tercampakkan seorang sendiri.
Drama percintaan yang biasa dibumbui dengan adegan patah hati kerap hadir menyentil sisi diri kita yang tanpa bisa dielakkan lagi pernah mengalami hal yang gak jauh beda di kehidupan nyata seperti halnya yang diperankan oleh artis-artis yang seringkali saling mengadu akting di layar kaca, atau tokoh-tokoh fiksi dalam lembaran novel.
Seolah kita dilempar ke dalam realita dunia bahwa perjalanan cinta seseorang gak ada yang berjalan lurus dan mulus. Siapapun pasti pernah tersakiti dalam suatu hubungan yang mengatas namakan cinta.

Apa memang siklus percintaan seseorang harus seperti itu??
Bahagia sesaat, kemudian harus dijatuh leburkan oleh sebuah luka, trauma berkepanjangan, baru kemudian menemukan cinta sejati??


Ya, saya mengalaminya sendiri.
Numpang curhat, pernah suatu hari berharap lebih kepada seseorang. Menyayanginya dengan sepenuh hati, tulus, tanpa embel-embel apapun (*wanita itu makhluk yang polos ya....). Membayangkan kalau ini akan berjalan baik-baik saja, tapi nyatanya tidak lama Blaaaaammm....!!!! Orang yang dicintainya itu menghunus pedang teramat dalam tepat di jantung hatinya. Sakiitttt sekali, dan terus berlinang air mata kala terlintas memori kebersamaan dan saat-saat perpisahan yang membekas menjadi trauma panjang di sela-sela waktu hidupnya.
Seakan dunianya berakhir disana....

Plakkk!!!

Tersadarkan oleh waktu yang kian hari kian keras menampar saya yang masih saja merutuki makhluk terkejam dan terkeji yang telah membuat saya cacat hati menahun, LELAKI!
Tapi apakah saya benar mencintai seorang lelaki?? bukannya seorang cowok??
Lelaki haruslah seorang yang sudah memiliki prinsip dan pendirian dalam hidupnya, mempertimbangkan masak-masak yang akan dilakukan, dan berani bertanggung jawab terhadap apapun resiko dari perbuatannya, sedangkan seorang cowo adalah makhluk yang belum sepenuhnya menjadi lelaki.
Okeee, makin lama saya menyadari kalau perasaan saya dahulu telah tersiakan oleh seorang makhluk yang bahkan belum sepenuhnya menjadi dirinya sendiri.
Setelah itu saya berazzam dalam hati untuk tidak lagi akan terlalu serius mencurahkan perasaan kepada makhluk yang saya jajaki kelaki-lakiannya, sampai makhluk itu benar-benar bisa membuktikan sepenuhnya kepada saya siapa dirinya.
Satu lagi pelajaran hidup berarti yang akan saya rekam dalam memori, menemani perjalanan panjang saya menuju kedewasaan.

Wanita memang makhluk lemah, dan mudah terbawa perasaan. Wanita adalah makhluk tulus yang mudah terluka. Namun ia bisa menjadi seseorang yang luar biasa karena memiliki hati teramat lapang seluas samudra dan cinta suci yang teramat dalam bak dalamnya lautan. Semoga seseorang di sana mengerti apa yang saya celotehkan sedari tadi.


Setelahnya, saya akan lebih tegar berdiri, dan tak akan takut lagi memaknai c.i.n.t.a

with love :3
Dee_

You Might Also Like

1 comment:

  1. Halo dian... mampir ya ke blog ulul http://anesanurul.wordpress.com/

    ReplyDelete