cerita pendek

Cinta Memang Gila

10:26:00 PM Dee 0 Comments

Saat-saat penembakan

Hari itu Arsitya bersembunyi di balik semak-semak taman di sebuah perkantoran. Menunggu pangerannya keluar dari bangunan yang berdiri megah di bilangan Jakarta itu.
Segalanya telah disiapkan, materi, waktu, mental, momen. Ya, baginya hari inilah momen yang tepat, ia tidak mau menunggu lebih lama lagi, hari ini adalah HARINYA.
Ia cukup sadar diri, bahwa dirinya adalah sesosok wanita yang akan menyatakan cinta pada seorang lelaki. Hah! Ia tak peduli apa kata orang nantinya. Toh ini sudah era modern, wanita mengambil langkah lebih dulu bukan lagi hal yang aneh, tetapi wajar. Emansipasi. Bahkan ia yakin kesetaraan gender sudah ada sejak jaman Kartini.

Ia masih mengintai pangerannya di balik semak. Nah itu dia sudah keluar. Pangerannya hari itu tampak gagah memukau dengan setelah kemeja putih yang membentuk badan tegapnya, sejenak Arsitya terdiam mengagumi sosok itu yang menuju tempat parkir mobil tidak jauh dari taman tempat Arsitya sedari tadi menunggu, Kulitnya sudah bentol-bentol digigiti serangga, namun tidak menyurutkan niatnya untuk beraksi. Ia mengambil nafas dalam, menutup mata, berdoa sejenak, kemudian melompat. Hop!

Sang pangeran yang sedari tadi ditunggunya menoleh padanya yang tiba-tiba muncul dari balik semak, mengenakan atribut cukup ajaib. Ia mendelik, menganga, kaget. Tidak hanya Sang pangeran yang menunjukkan ekspresi demikian, teman-teman kantor yang melihat kelakuan aneh Arsitya juga ikut-ikut terbelalak. Beberapa orang lain yang tidak dikenal ikut-ikutan mengerubung taman itu. Semenarik itukah , ooh bukan. seaneh itukah penampilan Arsitya? Coba kita analisa.
Hari itu Arsitya, mengenakan kostum serupa wonder woman, berikut topeng, rambut hitam tergerai, baju press body, celana dalam di luar :P, dan membawa sebuah panah. O o.. memang ajaib.

Sang pangeran awalnya tidak mengenali sosok misterius tersebut, namun setelah wonder woman jadi-jadian itu mulai angkat suara dan berjalan ke arahnya, ia menyadari, ia tahu ia mengenal baik sosok itu, sangat dekat.

"Arjuna...

Ia berhenti 5 meter dari pangerannya. Mengangkat busur panahnya. Berteriak, bersajak...

"Atas nama Dzat Maha Cinta dan seluruh isi dunia, izinkan aku melontar kata dari hati yang tak pernah henti menggema namamu wahai pangeran.
...

Aku memang pecinta yang hina sekaligus cupid yang gila. Gila karena cintamu.
...
blablabla (puisi cinta terlontar dari mulut Arsitya)

Suasana semakin dramatis
Akhirnya...

"Aku tak bisa hidup tanpamu :') "

Seketika suasana menjadi mencekam, saat Arsitya mengambil anak panahnya, menariknya dari busur, mengarah tepat ke dada pangeran.
Sang pangeran mengangkat kedua tangannya ke udara, tanda menyerah, tanpa perlawanan, ia malah tersenyum.

"Jika kamu terima cintaku, tangkaplah anak panah ini lambang cintaku padamu. Jika tidak biarkan anak panah ini menembus jantung hatimu.
Pangeran, Bullshit dengan perkataan Cinta tak harus memiliki. Aku lebih baik kehilanganmu dari pada tidak bisa memilikimu.

Anak panah itu melesat cepat, beberapa orang menutup matanya ngeri.
Pangeran jatuh tersungkur bersama anak panah yang tertuju ke arahnya.Arsitya juga terkejut dan segera berlari menghampirinya, namun Pangeran itu mengangkat tinggi anak panah yang hampir mengoyak dadanya ke udara, Ia berhasil menangkap anak panah itu!!Arsitya jatuh tersungkur, hanya berjarak 1 meter dari lelaki yang hampir dibunuhnya. Arsitya meneteskan air mata.
Ia melihat tetes merah dari tangan yang menggenggam erat anak panah itu. Arsitya menghampiri pangerannya yang terluka.
"Lebih baik kamu menyakitiku hari ini, dari pada kau akan menyakitiku esok hari. Aku sayang kamu wanita ku yang pemberani"
Mereka saling berpelukan.

Penonton satu persatu bubar jalan sambil berkomentar macam-macam tentang mereka.
Salah satu berujar.
"Busur panah itu hanya mainan. Anak muda jaman sekarang aneh-aneh saja caranya menyatakan cinta"Arsitya berada di samping Bapak itu dan mendengar kata-katanya.
"Ehm! Busur panah itu asli pak!"
"Hah! Anda sudah gila. Anda bisa membunuh orang itu karena apa yang anda sebut dengan CINTA."

"Ya, CINTA memang GILA."

You Might Also Like

0 comments: